Minggu, 30 Januari 2011
Iwan Fals Tidak Akan Berhenti Untuk Kritik Sosial Melalui Musik
Musisi Iwan Fals mengaku prihatin dengan kondisi bangsa dan aparaturnya, yang dibelit persoalan hukum terutama korupsi. Melalui karya musik, Iwan berjanji akan tetap eksis melakukan berbagai kritik sosial.
“Saya akan tetap eksis di musik untuk kritik. Sama dengan kalian menulis berita,” kata Iwan saat ditemui detikhot usai aksi panggungnya dalam peringatan puncak penanaman 1 juta pohon di Kalimantan Timur,yang digelar di Kompleks Stadion Utama Kaltim, Jl Ring Road AM Rifaddin, Samarinda, Sabtu (29/1/2011)
Lagu-lagu karya Iwan Fals terdengar akrab bagi masyarakat Indonesia. Sebut saja lagu berjudul Bento, Umar Bakri dan Bongkar,kerap diputar diberbagai stasiun televisi swasta nasional, terutama saat menayangkan pemberitaan kasus korupsi maupun persoalan sosial lainnya yang terjadi di tengah masyarakat.
“Kenapa saya belum sekarang bikin lagu baru karena saya pikir lagu Bongkar, Bento masih relevan. Umar Bakri juga, walaupun anggaran pemerintah sudah 20 persen, ternyata masih banyak yang seperti itu-seperti itu,” ujar Iwan.
Menurut Iwan, kasus bank Century, kasus Gayus Halomoan Tambunan hingga yang terkini adalah ditahannya mantan anggota DPR periode 1999-2004 karena dugaan korupsi suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sangat memprihatinkan.
“Wakil rakyat. Kita disuguhkan tontonan-tontonan yang sampai kita bertanya-tanya gimana sih ini? Katanya orang-orang pandai kok kayak gitu sih kelakuannya?” tanya Iwan heran.
“Gila lah. Kita lahir di sini (Indonesia), makan di sini, cari nafkah di sini. Cuman kita nggak bisa apa-apa. Semua tergantung dari ketegasan aparat, eksekutif dan legislatif,” terang Iwan.
Bahkan Iwan mengatakan,akibat dari berbagai persoalan hukum itu,tidak sedikit orang malu mengaku sebagai bangsa Indonesia.
“Banyak malu dibilang orang Indonesia. Darimana? Indonesia? Untung ada Garuda kemarin dengan Timnas yang bisa menyatukan elemen bangsa,” tutup Iwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar