Jumat, 04 Maret 2011

Tindakan yang harus dilakukan bila kamera terjatuh


Beberapa kamera digital sudah dibuat untuk bisa bertahan akan benturan, air dan debu. Tapi kamera semacam itu jumlahnya tidak banyak dan harganya juga mahal. Bila kamera anda bukan tergolong kamera tahan benturan, perlakukan dia dengan hati-hati. Namun bila tanpa sengaja kamera anda lepas dari genggaman hingga terjatuh, apa yang harus dilakukan? Inilah saran dari kami.

Pertama tentu kita menyadari bahwa tempat jatuhnya kamera bisa memberikan dampak yang berbeda-beda. Jatuh di kasur, jatuh di lantai, jatuh di tanah atau jatuh di air. Bahan yang keras seperti lantai akan berpotensi merusak bodi kamera hingga memecahkan lensanya, dan peluang untuk kamera bisa selamat menjadi lebih kecil. Jatuh di air sebaliknya memang tidak merusak bentuk kamera namun bisa membuat kamera mati total untuk selamanya.

Bila kamera jatuh di permukaan yang keras
Langkah pertama adalah periksa secara fisik, bagaimana bentuk kamera setelah terjatuh, apakah utuh, retak, pecah atau ada bagian yang terlepas / terpisah. Bila anda masih cukup beruntung, kamera mungkin hanya agak sedikit retak namun bentuknya masih utuh. Periksalah kondisi lensanya, bila kamera jatuh dalam kondisi mati mungkin lensanya masih tersimpan di dalam bodi, namun bila lensa sedang menonjol keluar bisa saja ada bagian lensa yang pecah atau bengkok. Bila lensa atau kamera pecah maka tidak ada yang bisa anda lakukan selain membawanya ke tempat perbaikan resmi.

Bila kamera tampak utuh dan lensanya tampak baik-baik saja, langkah kedua periksa apakah kamera tetap hidup (bila saat jatuh dalam kondisi on) atau periksa apakah kamera bisa dihidupkan (bila saat jatuh dalam kondisi off). Bila kamera enggan menyala setelah jatuh, ini kabar buruk buat anda. Segeralah membawa kamera ke pusat perbaikan resmi yang terdekat.

Namun bila kamera mau menyala, periksa apakah mekanisme zoom tidak bermasalah dengan melakukan zoom in dan zoom out. Bila lensa terbentur bisa saja zoom macet dan kamera akan memberitahukan ada yang salah dengan gerakan maju mundur lensa. Bila secara fisik nampak lensa bengkok, bisa juga dicoba sedikit dibantu untuk diluruskan dengan tangan, namun harus sangat hati-hati dan dengan dorongan lembut. Bila berhasil maka lensa bisa bergerak normal lagi, namun bisa terasa keras jangan dipaksakan dan matikan segera kamera anda, bawalah ke service resmi.

Terakhir, bila setelah terjatuh kamera bisa menyala normal dan zoom juga tidak masalah, cobalah dipakai untuk memotret dan rasakan apakah ada perbedaan misal dalam proses auto fokusnya, lalu jepretlah beberapa kali dan periksa apa ada kejanggalan dalam hasil fotonya.

Bila kamera jatuh di air

Ini bukan sesuatu yang mudah. Bila kamera jatuh ke air dalam keadaan menyala, besar kemungkinan kamera akan rusak, selamanya. Bila kamera dalam keadaan mati jatuh ke air, segera mungkin angkat dan lepaskan baterai dan kartu memori. Upayakan untuk menggoyang kamera hingga air yang sempat masuk ke dalam kamera setidaknya bisa dikeluarkan. Pada tahap ini kemungkinan besar sirkuit elektronik didalamnya sudah basah, demikian juga dengan sensor dan lensa mungkin sudah terkena air. Anda boleh juga mengupayakan agar kamera menjadi kering dengan menyimpan kamera di kotak dengan silica gel atau serapair selama seminggu, atau meniupkan hair dryer ke sela-sela kamera, namun jangan berharap banyak. Bila sudah cukup kering, dalam kondisi baterai tetap dilepas, bawa segera kamera anda ke pusat perbaikan resmi.

Memang tidak mudah, dan kebanyakan kamera akan perlu dibawa ke pusat perbaikan resmi. Ingat untuk hal semacam ini tidak didukung oleh garansi karena kesalahan ada di pihak pengguna. Maka itu lebih baik mencegah daripada mengobati, gunakan kamera dengan hati-hati dan bila kita memang akan memakai kamera di kondisi ekstrim sebaiknya memakai kamera khusus yang didesain tahan air, tahan banting, tahan debu dan tahan beku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar