Minggu, 20 Februari 2011

Pemilihan PSSI


Personel Komisi Pemilihan tidak boleh berasal dari Komite Eksekutif PSSI.

Komisi Pemilihan (KP) telah merampungkan tugasnya dalam melakukan verifikasi calon Komite eksekutif PSSI periode 2011-2015. Komite ini terdiri dari ketua umum, wakil ketua, dan anggota.
Dua nama bakal calon untuk posisi ketua umum dinyatakan gugur. Masing-masing adalah George Toisutta dan Arifin Panigoro. Sedangkan dua nama yang lolos adalah Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie.
Untuk wakil ketua umum, KP hanya meloloskan 4 nama. Mereka adalah Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Bob Hippy, dan Ibnu Munzir. Sedangkan 25 nama dinyatakan lolos sebagai calon anggota komite eksekutif.
Dua bakal calon ketua umum, Arifin dan Toisutta yang tersingkir tentu saja kecewa dengan keputusan KP. Keduanya pun menunjuk kuasa hukum untuk melakukan banding ke komite banding yang disediakan PSSI.
Seperti apa sebenarnya rupa KP bentukan PSSI tersebut. Siapa saja personel yang ada menghuni lembaga yang menjadi penyaring pertama para calon yang akan bertarung pada Kongres PSSI akhir Maret nanti?
KP merupakan komite pemilihan yang dibentuk oleh PSSI melalui rapat Komite Eksekutifnya. Sejak diumumkan pertama kali oleh Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, 18 Januari lalu, komposisi KP sudah tiga kali berubah.
Awalnya Nugraha mengumumkan ketujuh nama yang akan duduk di KP. Mereka adalah M Zein, Hinca Panjaitan, Benhard Limbong, Gusti Randa, Trimedia Panjaitan, Syarifuddin Suding dan Arteria Dahlan.
Namun saat menyerahkan berkas bakal calon, komposisi kembali berubah. Kepada wartawan, Minggu, 6 Februari lalu, Nugraha justru memasukkan nama Togar Manahan Nero menggantikan Benhard Limbong.
Saat dikonfirmasi, Nugaraha menyatakan sejak awal nama Limbong memang tak masuk daftar anggota KP.
Perubahan komposisi kembali terjadi setelah beberapa anggota KP ikut dalam bursa pemilihan anggota komite eksekutif. Salah satunya adalah Mohammad Zein yang awalnya menjabat sebagai ketua KP.Dua anggota KP juga bersikap sama. Mereka adalah Hinca Panjaitan dan Togar Manahan Nero. Keduanya juga bakal bertarung pada pemilihan anggota komite eksekutif PSSI pada Kongres di Bali nanti.
jauh berbeda dengan sebelumnya, komposisi KP yang baru juga masih didominasi oleh pengurus PSSI periode 2007-2011. Seluruhnya adalah praktisi hukum dan tak jarang juga merangkap sebagai politisi.
Syarif Bastaman contohnya. Pria yang ditunjuk sebagai ketua tersebut bukanlah wajah baru di PSSI. Anggota komisi III DPR dari partai PDI Perjuangan itu merupakan Ketua Bidang Hukum PSSI.
Sebelum ditunjuk sebagai ketua KP, Syarif masih menjabat anggota komite eksekutif PSSI. Namun pria kelahiran Tasikmalaya, 12 Juni 1963 itu memilih mundur jelang Kongres Tahunan di Bali, akhir Januari lalu.
Politisi lainnya yang masuk dalam komposisi KP adalah Syarifuddin Suding dan Trimedya Panjaitan. Syarifuddin merupakan aggota komisi III DPR dari partai Hanura. Sedangkan Trimedya adalah anggota DPR dari PDI-P.Personel KP lainnya adalah Gusti Randa. Artis yang juga pengacara dan politis Hanura itu kini menempati jabatan wakil ketua KP. Gusti sampai saat ini juga masih tercatat sebagai Ketua Badan Futsal Nasional (BFN) PSSI.
Pengurus PSSI aktif lainnya adalah Hamka Kadi, Sofarna Hutagalung, Arteria Dahlan. Hamka merupakan wakil ketua Badan Tim Nasional (BTN), sedangkan Arteria dan Sophar Maru Hutagalung adalah anggota Komisi Banding PSSI.
Meski diangkat oleh Komite Eksekutif PSSI, KP mengaku bekerja secara independen. Seperti dikutip dari situs PSSI, Syarif mengaku menjalankan tugasnya KP sesuai dengan statuta FIFA, AFC, dan PSSI.
Pembentukan KP sendiri telah diatur oleh statuta PSSI pasal 28 ayat 1 dan standar electoral code FIFA. Pada artikel ketiga disebutkan kalau anggota KP tidak boleh berasal dari Komite Eksekutif PSSI.
Pada electoral code FIFA juga disebutkan kalau personel KP sebaiknya merupakan pengurus federasi yang bisa dipercaya. Namun anggota KP tidak boleh berasal dari pejabat pemerintah atau sejenisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar