Kamis, 17 Maret 2011
Ahmad Dhani Tak Luput Dari Aksi Teror Bom Buku
Jakarta - Teror bom terus merebak. Setelah tiga paket buku berisi bom meneror tiga orang berbeda di Jakarta, dua hari lalu, kali ini teror bom juga menerjang musisi Ahmad Dhani.
Paket buku berisi bom itu dikirim ke kantor Republik Cinta Management (RCM) milik Dhani di Jalan Pinang Mas 3 Nomor E1, Jakarta Selatan, pada hari yang sama dengan diterimanya tiga bom buku lain di lokasi berbeda.
Saat paket itu diterima karyawan RCM, Dhani sedang tak ada di tempat. "Diterima hari Selasa (15/3) jam 13.00, jadi sempat bermalam," kata Kepala Biro Operasional Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno, Kamis (17/3).
Sebelumnya, Selasa (15/3), tiga buah bom buku dikirim kepada aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla di Utan Kayu, Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Gories Mere dan Ketua Pemuda Pancasila Yapto S Soeryosumarno. Satu bom di Utan kayu meledak dan mengakibatkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur Komisaris Dodi Rahmawan luka parah dan sedikitnya lima orang lainnya luka-luka.
Ahmad Dhani mengemukakan, dia baru mengetahui adanya paket itu Kamis (17/3) pagi tadi. Pengirim paket buku berisi bom itu mencantumkan alamat di Jalan Dermaga, Bogor. "Nama pengirim Alamsyah Mukhta," ujar Devi, staf RCM.
Buku itu berjudul Yahudi Militan. "Pengirimnya minta dikasih kata pengantar," kata Dhani. Dia mengatakan, si pengarang meminta dia membuat tulisan yang berisi bantahan berdasarkan versinya sebagai keturunan Yahudi.
Sebelum membuka paket, Dhani mencoba menghubungi nomor telepon yang tercantum di kertas pengantar paket. "Tapi 3 kali ditelepon mailbox," kata Dhani. Lantaran nomor telepon pengirim tidak bisa dihubungi, Dhani mulai curiga. Apalagi paket tersebut mirip dengan paket yang dikirim ke markas JIL.
Dhani lantas menghubungi polisi sekitar pukul 10.00 WIB. Tak lama kemudian, Tim Gegana datang. Petugas lalu mengambil dan menjinakkan bom di sebuah lahan kosong tidak jauh dari rumah Dhani di Jalan Pinang Mas 7 Nomor D4, Kelurahan Pondok Pinang, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Dalam paket buku berisi bom itu juga terdapat surat. Isinya ajakan untuk berdebat."Mengajak debat, semacam itulah," kata Sujarno. Surat itu kini dipegang oleh polisi untuk diselidiki.
Sujarno mengatakan, bahan peledak bom buku di rumah Dhani sama dengan tiga bom buku lainnya. “Menurut Gegana, (bahan peledaknya) Potasium juga,” ujarnya.
Hasil uji Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian RI menyebutkan bahan bom buku Utan Kayu, BNN, dan di rumah Yapto adalah campuran Potasium Chloride dan alumunium. "Rangkaiannya juga sama, dari pipa-pipa dan sejenis baterai HP," ujar Sujarno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer Post
-
Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, ia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pas...
-
Siapa yang tak kenal Bali? Kecantikan dan eksotisme pulau tersebut itu memang tersohor di kalangan wisatawan dunia. Bahkan, Pulau Dewata ter...
-
Tana Toraja di Sulawesi Selatan sejak lama dikenal dengan budayanya yang unik, terutama prosesi pemakaman. Sebuah pesta besar wajib dilaku...
-
Untuk menjadi terkenal di dunia kadang harus memiliki kekhususan dalam diri baik disengaja maupun bawaan sejak lahir. Di dunia ada pencatat ...
-
KBRI di Mesir: Tak Ada nama Imanda Amalia di UNRWA Jakarta - Konselor Pensosbud KBRI Kairo Iwan Wijaya M mengatakan tidak ada nama Imanda Am...
Label
Cerita Cinta
(3)
download mp3
(2)
Figur Dan Artis
(19)
hiburan
(28)
Hukum Dan Kriminal
(26)
Humor Ngakak
(25)
info palopoji
(23)
Kisah Sukses
(4)
Mancanegara
(15)
mistery
(11)
olahraga
(60)
otomotif
(19)
pasang iklan
(2)
photograpy
(25)
Puisi
(10)
recent posts
(22)
religi
(1)
renungan
(13)
Sejarah
(8)
teknologi
(9)
tips
(24)
unik
(59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar