Ya, Microsoft dengan Windows Phone 8-nya memang sudah start lebih dulu ketimbang BlackBerry 10. Pun demikian, mengenai siapa yang lebih dominan di antara keduanya masih ada tarik ulur.
Menurut Vincent Putera, Creative Director Inspira, salah satu developer Indonesia, di industri biasanya kita lebih mengenal istilah top three (tiga terbaik). Posisi inilah yang paling sering mendapat sorotan, sedangkan posisi empat dan lima kadang sudah tak dilirik.
"Jika dibandingkan untuk produk saja tanpa melihat strategi vendor, sebenarnya BlackBerry on part dengan iOS dan Windows Phone, karena environment-nya satu. Sedangkan Android itu diferensiasi produknya banyak. Cuma dia kan terbuka, itu strategi bagus," lanjutnya.
Vincent menambahkan, bagi BlackBerry sendiri -- untuk perebutan posisi ketiga versus Windows Phone -- kuncinya ada di tangan CEO Thorsten Heins.
Sejauh ini, CEO BlackBerry tersebut sudah mengerjakan cukup banyak hal sehingga bisa menghasilkan hardware dan software BlackBerry 10 yang ciamik.
Selain itu, BlackBerry juga memiliki kedekatan yang erat dengan para developer. Hal ini terlihat saat hari kelahiran BlackBerry 10 dimana sudah disokong oleh lebih dari 70 ribu aplikasi.
"Tinggal bagaimana mereka menjaga momentum tersebut. Itu investment yang sangat penting. Termasuk didukung oleh top ten apps sepert Facebook, Twitter dan lainnya," Vincent menandaskan.
Dramatis
Dalam kesempatan terpisah, Chief Marketing Officer Frank Boulben menyatakan bahwa pihaknya tak gentar dalam menghadapi persaingan dengan para penguasa industri smartphone saat ini, Android dan iOS.
Boulben optimistis BlackBerry 10 merupakan produk fantastis yang memiliki fitur unik. Sehingga pekerjaan rumah BlackBerry saat ini adalah bagaimana mengkomunikasikan kehebatan BlackBerry 10 tersebut ke para pengguna.
"Kita ingin melakukan showcase ke mereka tentang kehebatan BlackBerry 10. Selanjutnya mereka bisa merasakan langsung menggunakan BlackBerry Z10 atau Q10. Intinya, kami ingin user menilai sendiri bagaimana kehebatan perangkat kami," lanjutnya.
Selain itu, Boulben juga percaya bahwa industri ponsel pintar bergerak sangat cepat. Perubahan dramatis bisa menimpa vendor manapun. Hal ini pun pernah dirasakan langsung oleh BlackBerry yang pernah menjadi fenomena dan kini kembali harus bekerja keras untuk menarik perhatian pengguna.
"Perubahan secara dramatis dapat dengan cepat terjadi di industri ini. Inovasi yang begitu cepat dan kebutuhan pengguna yang beragam memiliki peran perubahan tersebut," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar