Kamis, 31 Maret 2011
Renungan Seiring Bertambahnya Usia Kita..
OLEH: JJemy Like Irawan New
Setiap tahun tentunya kita selalu memperingati hari ulang tahun. Bagi mereka, siapa pun yang sedang memperingati ulang tahun, lagu-lagu “Happy Birthday to You” atau “Panjang Umurnya” tak akan terlewat begitu saja sebelum meniup lilin-lilin yang berdiri tegak di atas cake.
Seminggu yang lalu, beberapa hari sebelum ulang tahun saya tiba, pesan utama yang saya utarakan kepada sang isteri adalah agar ia tak perlu repot-repot membeli hadiah spesial untuk saya. Meskipun saya mengetahui, bahwa sebenarnya usaha saya itu pun akan sia-sia belaka. Apa pun alasan saya, saya yakin ia pun masih akan tetap memberikan sebuah hadiah ulang tahun kepada saya.
Renungan menjelang ulang tahun saya adalah semakin bertambah usia, maka semakin berkuranglah usia saya untuk hidup di dunia ini. Mengingat semua itu, kembali saya terpanggil untuk mengingat apa hal yang baik atau terbaik dan berguna atau bermanfaat yang telah saya berikan atau bagikan kepada sesama, terutama linkup terkecil dan utama/pertama, yaitu keluarga sendiri. Itu semua tentu mengarah kepada eksistensi kita sebagai manusia, apakah berguna bagi sesama kita.
Saya merenungkan kembali malam itu. Ternyata, saya akui bahwa selama kita hidup di dunia, kita akan selalu dikenang oleh sesama. Baik itu oleh keluarga, sanak famili, para sahabat, rekan-rekan sejawat, dan lain-lain, apakah kita telah melakukan hal-hal yang baik ataupun sebaliknya. Apabila kita telah terlabel, bahwa kita banyak melakukan hal-hal yang baik, maka kita akan dikenang jasa-jasa baik kita. Misalnya, sebagai seorang penulis pemberi inspirasi; seorang dokter yang murah hati dan tidak berorientasi terhadap apa yang diterimanya saja; seorang guru yang tidak menjual keprofesioanalannya demi mendapatkan tambahan income, dan sejenisnya.
Sebaliknya, apabila kita sering melakukan hal-hal yang tidak baik, misalnya terkenal sebagai pencuri, perampok, salah satu koruptor negara, dan sejenisnya, maka kita pun akan dikenang dengan label tersebut. Manakah yang Anda pilih? Anda dikenang dengan jasa-jasa baik ataukah dikenang oleh karena telah melakukan hal-hal yang tidak berkenan? Saya yakin Anda akan memilih pilihan yang pertama, yaitu sebagai seseorang yang dikenang oleh karena jasa-jasa baik yang telah dilakukan.
Malam itu pun pikiran saya teringat akan keluarga, Merayakan ulang tahun bukanlah hal yang biasa dilakukan oleh keluarga saya. Biasa-biasa saja, hampir tak ada tanda untuk hari spesial itu bagi masing-masing anggota keluarga, selain ucapan selamat. Paling tidak, saya ditodong oleh rekan-rekan di tempat kerja atau teman-teman dekat untuk memberi traktiran. Terkadang ada juga yang memberi sebuah kado atau selembar kartu ucapan, atau sebuah ucapan saja, itu semua saya hargai, karena merupakan suatu bentuk perhatian khusus yang mereka berikan kepada saya secara pribadi.
Setelah perkawinan saya, ternyata perayaan ulang tahun telah menjadi tradisi di pihak keluarga isteri saya. Meskipun hanya berupa sebuah cake, dan sebuah hadiah, setiap ulang tahun dari masing–masing anggota keluarga tiba, pasti akan dirayakan walaupun hanya dihadiri oleh anggota keluarga sendiri. Jadi, saya merasa usaha untuk meminta isteri saya agar tidak memberikan saya sebuah hadiah, pasti akan sia-sia belaka. Dia akan mencari tahu sendiri kira-kira benda apa yang sedang saya butuhkan saat ini, sehingga ia akan membelikannya sebagai kado ulang tahun.
Waktu telah menunjukkan pukul 11.30 malam. Mata saya masih tetap kuat bertahan, namun tubuh saya sudah mulai tampak lelah. Karena itu, rasanya ingin rebah saja di atas tempat tidur. Menjelang menit-menit ulang tahun saya tiba, saya berdoa dalam hati, kiranya saya hadir ke dunia boleh menjadi berkat untuk sesama, baik itu untuk keluarga sendiri, para sahabat, rekan-rekan sejawat dan sekerja, offline maupun online, baik itu melalui tingkah laku/sikap, perkataan, pikiran, maupun tulisan-tulisan saya.
Akhirnya, saya pun terlelap. Saat bangun di pagi hari, tiga buah mawar merah dan sebuah kartu menyambut pagi indah saya. Ternyata ada satu lembar uang cash di dalam kartu. isteri saya berkata, “Buy a very nice thing for yourself!”. Saya berpesan lagi kepadanya, agar tidak ada lagi hadiah untuk saya pada hari Kamis (31 Maret 2010), yang mana isteri punya rencana untuk merayakan ulang tahun saya yang akan dihadiri oleh anggota-anggota keluarga lainnya.
Sekali lagi pesan saya tidak mempan juga, di atas tempat tidur—dengan mata yang masih berat untuk dibuka—isteri saya menghampiri dan membangunkan saya sambil memberi sebuah bungkusan. Dia berkata, “Happy Birthday! One Birthday present for you.” Saya pun terjaga dan terbangun. “Gateway” adalah sebuah tulisan pertama dalam pembungkus kotak tersebut yang saya baca. “Oh my God!” begitu saya berucap dalam hati saya. Sesuatu Yang tdak perlu saya sebutkan disini yang telah saya incar selama ini, ternyata kini sudah berada di depan mata saya. Kemudian saya bangkit dan menghampirinya, memeluknya dan mengucapkan terima kasih.
Semua hal-hal tersebut yang telah saya ceritakan di atas mengekspresikan, bahwa ulang tahun merupakan hari yang spesial bagi kita masing-masing untuk merenungkan arti hidup kita, yang semakin hari semakin bertambah tua. Apa yang telah kita perbuat untuk sesama dan keluarga, negara Tanah Air kita? Menerima dan menikmati berkat dari mereka yang menyayangi/mencintai kita melalui apa-apa yang telah diterima. Dapatkah kita memanfaatkannya untuk berbagi kepada sesama? Kadangkala kita melupakan hal ini karena umumnya yang kita ingat hanya bagaimana kita akan merayakan ulang tahun kita, masakan/menu apa yang akan kita hidangkan untuk perayaan ulang tahun tersebut, siapa-siapa saja tamu yang akan diundang, dirayakan di mana; di restaurant sederhana atau di hotel berbintang lima, dan sebagainya.
Saat akan mengakhiri tulisan ini, sebuah kartu ulang tahun dari sang isteri masih tergeletak di samping saya. Memang, saya sangat menyukai bait-bait puisi yang tertera di dalamnya. Dua buah kalimat paling akhir tertera demikian:
You bring so much joy to my life
just by being the beautiful,
caring person you are.
I’m very lucky man to have you
For my wife
HAPPY BIRTHDAY
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer Post
-
Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, ia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pas...
-
Perusahaan investasi General Atlantic berinvestasi di jejaring sosial Facebook US$ 65 miliar setara dengan Rp 585 Triliun atau naik 30 perse...
-
jhon Refra Kei atau yang biasa disebut Jhon Kei, tokoh pemuda asal Maluku yang lekat dengan dunia kekerasan di Ibukota. Namanya semakin...
-
Ruben sedang menempuh perjalanan dari Surabaya ke Jakarta dengan menggunakan bis malam. Di tengah perjalanan, saat bis tersebut berhenti di ...
Label
Cerita Cinta
(3)
download mp3
(2)
Figur Dan Artis
(19)
hiburan
(28)
Hukum Dan Kriminal
(26)
Humor Ngakak
(25)
info palopoji
(23)
Kisah Sukses
(4)
Mancanegara
(15)
mistery
(11)
olahraga
(60)
otomotif
(19)
pasang iklan
(2)
photograpy
(25)
Puisi
(10)
recent posts
(22)
religi
(1)
renungan
(13)
Sejarah
(8)
teknologi
(9)
tips
(24)
unik
(59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar